Tokoh Muda Kampar Kiri Soroti Pemda Bongkar Pasang Taman Kota Habiskan 3,8 M, Redo Antoni Sandra : Tidak Urgensi dan Mubazir

Suaralangitnews.com – Redo Antoni Sandra,SE selaku Tokoh pemuda rantau Kampar Kiri soroti di tengah tekanan pahit ekonomi dan efisiensi anggaran, Pemkab Kampar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2025 untuk bongkar pasang taman kota.

Anggaran sangat Besar 3,8 M, ini malah di buat untuk memperbaiki taman kota, yang mana taman kota tersebut sudah bagus. Kalau anggaran 3,8 M tersebut di arahkan ke ruas jembatan Sei Kotuo IV koto Setingkai Lubuk Agung Menuju Desa sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri.

“Mungkin tidak bisa skala permanen. Tapi dengan anggaran segitu bisa di rehab, yang mana besi mulai keropos dapat di ganti,” demikian ungkap Redo, Sabtu (13/09/2025)

Redo menyebutkan ruas jembatan Sei Kotuo IV koto Setingkai Lubuk Agung Menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri, Kabupaten Kampar saat ini kondisinya makin hari makin prihatinkan.

“Sampai saat ini, masih seperti itu saja. Belum tersentuh uluran tangan dari Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Kampar Misharti,” imbuh Redo.

Sedangkan Taman Kota itu pernah di renovasi pada saat kepemimpinan Bupati H Catur Sugeng Susanto dan dilanjutkan pada masa kepemimpinan Pj Bupati Kampar H Kamsol (2018-2022), telah menghabiskan total dana Rp10,8 miliar. Taman Kota Bangkinang diresmikan oleh Pj Bupati Kampar Kamsol 10 November 2022.

Hanya berselang kurang tiga tahun, sangat di kejutkan dengan adanya pekerjaan pembongkaran di Taman Kota Bangkinang.

“Ini tindakan yang sangat mubazir, di saat Daerah harus mengencangkan ikat pinggang karena efisiensi anggaran,” ujar Tokoh Muda Kampar Kiri ini.

Redo menekan apakah perlu aksi unjuk rasa di kantor Bupati dulu, untuk menyuarakan terkait perbaikan ruas jembatan Sei Kotuo IV koto Setingkai Lubuk Agung Menuju Desa Sungai Sarik, Kecamatan Kampar kiri, baru di perbaiki???

“Jikalau itu memang perlu, kami akan melakukan aksi besar – besaran nantinya. Dengan pemuda, Mahasiswa, Masyarakat Desa Sungai Sarik dan yang melewati ruas jembatan tersebut” tandasnya.

Pos terkait