Suaralangitnews.com – Terkait Video Guru Banting Nasi di SDN 021 Tarai Bangun yang sempat viral, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kampar bergerak cepat dengan turun langsung ke sekolah untuk melakukan klarifikasi dan pembinaan.
Kepala Disdikpora Kampar, H. Aidil melalui Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Kampar, Yolanda Sri Rahayu, mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi usai kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.
Kegiatan itu merupakan program rutin Dinas Pendidikan dengan sasaran sekolah-sekolah yang memiliki jumlah siswa besar.
“Usai kegiatan, pihak dinas memberikan snack box dan nasi kotak. Karena SDN 021 Tarai Bangun sudah menjadi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG), siswa sebenarnya sudah makan di sekolah. Agar tidak mubazir, makanan itu dibagikan saat jam pulang,” jelas Yolanda, Selasa (11/11/2025)
Namun, pembagian nasi kotak tersebut tidak berjalan sesuai harapan, proses pembagian sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah. Dalam kondisi cuaca panas dan antrean panjang siswa, salah satu guru disebut kehilangan kesabaran hingga melakukan tindakan yang terekam dalam video viral tersebut.
“Guru yang bersangkutan sudah mengakui kesalahannya dan menyadari bahwa tindakannya tidak pantas. Kepala sekolah juga menyatakan akan melakukan pembinaan internal agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Yolanda.
Dari hasil klarifikasi, guru yang tampak dalam video diketahui berstatus honorer, bukan ASN atau P3K.
Yolanda menjelaskan, sekolah tersebut memang masih kekurangan tenaga pendidik sehingga tetap mempekerjakan guru honorer menggunakan dana BOS, sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang memperbolehkan pembayaran honor bagi tenaga pendidik non-ASN.
“Di SDN 021 Tarai Bangun terdapat lebih dari 900 siswa dengan sekitar 40 guru. Karena kekurangan tenaga, sekolah mempekerjakan beberapa guru honorer. Secara aturan BOS masih memungkinkan, namun tetap akan kami evaluasi agar tidak menyalahi peraturan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Yolanda mengakui bahwa peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi pihaknya, terutama terkait pengawasan di lapangan dan komunikasi dengan masyarakat. Ia juga meminta maaf atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa dinas akan menindaklanjuti temuan dan laporan dari wali murid.
“Ini pertama kalinya saya menghadapi kasus seperti ini. Saya memahami kekhawatiran masyarakat dan media. Namun yang terpenting sekarang adalah melakukan pembinaan dan memperbaiki sistem agar pendidikan di Kampar tetap berjalan baik,” tutur Yolanda.
Ia menambahkan bahwa laporan dari wali murid sudah dihimpun untuk menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap sistem manajerial di sekolah tersebut.
“Kepala sekolah adalah penanggung jawab tertinggi di satuan pendidikan. Jika ada masalah, tentu akan kami tindaklanjuti melalui prosedur administrasi dan pemeriksaan,” tegasnya.
Disdikpora Kampar memastikan akan mengambil langkah pembinaan terhadap semua pihak yang terlibat, termasuk kepala sekolah, guru yang bersangkutan, dan guru lain yang merekam video tersebut.
“Kami tidak akan mentolerir kekerasan dalam bentuk apa pun di lingkungan pendidikan. Tugas kami memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar dalam suasana yang aman dan nyaman,” pungkas Yolanda. (Advertorial)















