Suaralangitnews.com – Masih hangat – hangat nya HUT RI ke – 78 tahun, bangsa Indonesia merayakan dengan riang dan gembira. Dengan berbagai peringatan dari upacara bendera sampai acara hiburan seperti perlombaan dan lainnya.
Beda halnya mungkin terkait dengan permasalahan infrastruktur yaitu ruas jalan Lubuk agung ( IV koto setingkai ) menuju desa sungai sarik, kecamatan kampar kiri, kabupaten kampar untuk saat ini dan dahulunya sama saja, tidak ada perubahannya masih tanah merah.
“Dan masih di katakan desa tertinggal, Sebab jikalau uda masuk musim penghujan pada saat ini, Otomatis akan berlumpur seperti kubangan kerbau, seperti yang kami rasakan saat ini,” Ungkap Putra rahmad ilahi selaku mahasiswa aktif UIN suska riau.
Putra rahmad ilahi, selain mahasiswa aktif UIN suska riau juga sebagai Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Desa Sungai Sarik (IPMDS) mengatakan kepada awak media, bahwasanya “kemerdekaan adalah hak segala bangsa” tapi kali ini, kami merasakan kemerdekaan tapi tidak dengan infrastruktur ruas jalan dan jembatan sampai saat ini belum di permanenkan, ada wacana untuk tahun 2023 ini, dapat Anggaran dari Inpres ( APBN ) tapi belum ada pasti bunyi nya, kapan akan dikerjakan. Apakah ini hanya sebagai pemanis saja, untuk pengobat hati yang luka masyarakat kami khusus nya,” Bebernya.
Senada dengan hal itu Redo Antoni Sandra, SE selaku aktivis muda jalur kuning kampar kiri, mengutip dari “petuah mantan gubernur riau dalam rangka HUT provinsi Riau yang ke – 66 tahun yaitu bapak Anas maamun” yang mana petuahnya berisi “Pembangunan Paling Penting”
“Pembangunan paling penting, rakyat itu mengharapkan pembangunan,”
Ia mencontohkan, masyarakat memerlukan infrastruktur jalan, sekolah, puskesmas, hingga rumah ibadah,” Ungkap Redo.
“Rakyat tu minta tolong buatkan jalan bagus-bagus, buatkan kami rumah, sekolah, cukupkan guru agar anak kami dapat sekolah,” Sambungnya.
Selain itu, masyarakat juga memerlukan Puskesmas untuk berobat, maka harus diprioritaskan hal tersebut ke pemerintah provinsi.
“Dan terakhir siapkan rumah ibadah, itu masyarakat perlu,” Pungkasnya.
Betul apa yang di sampaikan mantan gubernur Riau pada masanya itu. Yang kami rasakan pada saat ini khususnya di tempat kami, mungkin dari segi pendidikan Sudah lengkap dan memadai, dari segi rumah ibadah sudah lengkap dan memadai dari segi Puskesmas ada Pustu sudah lumayan memadai sedikit, dari segi infrastruktur ruas jalan yang sangat kurang memadai bagi kami.
“Karena ruas jalan akses inilah salah satu akses kehidupan masyarakat terkhusus nya di daerah kami. Boleh di katakan urat nadi perekonomian masyarakat khususnya. Kalau seandainya urat nadi masyarakat ini putus, maka putus la perekonomian masyarakat nya,” Imbuh Redo antoni sandra, SE selaku putra daerah.
Kami berharap terkhusus pada pemerintah yaitu provinsi Riau ( bapak gubernur Riau dan kabupaten Kampar ( bapak bupati kampar ), dan Wakil – wakil rakyat kami dari anggota dprd kabupaten, provinsi maupun DPR – RI mohon kiranya ini diperhatikan khusus. Termasuk dinas – dinas terkait seperti PUPR Kampar, sama – sama untuk mencari solusi nya. Karena hanya satu – satunya akses keluar masuk dan akses untuk mencari nafkah ( perekonomian masyarakat tempatan).
Sesuai tema HUT RI yang ke – 78 “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju” . Jikalau masyarakat ingin maju, maka perbaiki terlebih dahulu infrastruktur nya yaitu ruas jalan dan jembatan. Kalau lah, ini sudah terlaksana maka kami merasakan kemerdekaan sesungguhnya. Sesuai dengan sila yang ke – 5 yaitu : keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” Ucap Redo Antoni Sandra.
Semoga harapan kami kepada pemerintah dan wakil rakyat kami tersentuh hati nya, melihat kondisi saat ini, tahun memang silih berganti, tapi untuk penderitaan atau duka ini masih terasa sama.
“Kami belum mendapatkan pembangunan yang secara merata. Ada anak tiri dan anak kandung. Untuk saat ini, sudah dilakukan upaya swadaya dari masyarakat dengan potongan dari para petani untuk memperbaiki jalan – jalan yang rusak ataupun Lubang – lubang yang telah di tutupi, sekarang kami menunggu peran andil dari pemerintah lagi,” Tutup Redo antoni sandra, SE selaku tokoh muda dan aktivis jalur kuning kampar kiri