Masyarakat Yang Mengaku Satgas Adat Datangi PT Tasma Puja, Ini Penjelasan Pihak Perusahaan

Suaralangitnews.com – Masyarakat yang mengaku mengatasnamakan Satgas Kenegerian Kampa mendatangi PT Tasma Puja dan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gerbang PKS, Kamis (7/11/2024)

Terlihat Aksi dipimpin Febriyan Winaldy Bersama Rombongan lalu meminta bertemu pihak perusahaan.

Terkait aksi demonstrasi di depan Gerbang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Tasma Puja tersebut, pihak perusahaan melalui Divisi Humas saat di konfirmasi mengatakan dari awal sudah pernah kita bicarakan dan duduk bersama Ninik mamak sekitar bulan puasa kemarin dan bersepakat dengan Ninik Mamak.

Termasuk juga ada tadi pertanyaan-pertanyaan mengenai terkait lahan adat yang awal itu, dari mana sudah kita jelaskan secara detail.

“Proses sudah dilaksanakan ganti rugi termasuk juga CSR sudah kita jelaskan, bahwasanya CSR mungkin belum maksimal, tapi kita sudah bersepakat kedepannya dengan Ninik mamak supaya CSR ini lebih maksimal dan menyentuh kepada Masyarakat begitupun dengan tenaga kerjanya,” ungkap Dian Alfathy selaku Divisi Humas.

Ia katakan kalau ada yang bilang PT Tasma Puja tidak merekrut lokal, itu tidak benar. Karena dari awal sudah memperkerjakan orang lokal seperti Satpam, Mandor, termasuk juga dibagian PKS hampir total orang sekitar.

Cuma sekarang ini posisinya, kita tidak ada rekrutmen karyawan baru, kalaupun ada misalnya mandor keluar atau meninggal, kita mengantinya dari bawah.

“Makanya untuk saat ini PT Tasma Puja belum mengadakan rekrutmen karyawan baru,” jelasnya.

Divisi Humas ini menyebutkan kalau tadi ada tuntutannya yang berkaitan dengan legalitas PT Tasma Puja, kami serahkan kepada pihak Pemerintahan masalah benarnya, sampai sekarang ini, kami pegang legalitasnya.

“Legalitasnya kita pegang, sampai sekarang pun Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat belum pernah mempertanyakan masalah legalitas kami,” bebernya.

Karena memang seperti HGU, izin Lokasi, izin usaha perkebunan, sudah kita memiliki semua. Apakah lebih atau tidak bukan kami yang menjawabnya. Pihak BPN lah yang berhak menyatakan berlebih atau tidak.

“Begitupun dengan masa berlakunya. Karena kami memegang prodak hukumnya BPN,” ujarnya.

Terkait terbentuknya satgas Adat, pihaknya tidak mengetahui, dan silakan konfirmasi apakah ini dibentuk oleh Ninik Mamak atau tidak.

Tapi yang jelas semua permasalahan yang di masalahkan satgas hari ini, sudah pernah kita bicarakan dengan Ninik Mamak.

Ia juga menerangkan dulu pernah dilakukan audiensi dilaksanakan di aula kantor Camat tanggal 25 Oktober 2024 bersama Disnaker, Disbun, BPN dan Tokoh Masyarakat serta Ninik Mamak.

Didalam audiensi tersebut ada unek-unek langsung di jelaskan semua sesuai porsi kita. Karena pada pertemuan itu juga ada dari pihak Disnaker, Disbun, BPN.

Terkait masalah 20% itu ada Disbun yang menjelaskan, termasuk juga HGU ada pihak dari BPN begitupun terkait tenaga kerja ada Disnaker.

“Jadi saya pikir semua sudah dijelaskan secara detail sesuai porsi masing-masing dari pihak Pemerintah, BPN maupun dari pihak PT Tasma Puja sendiri,” ucapnya.

Ia menambahkan kita dari pihak PT Tasma Puja selalu melakukan kegiatan rutin melalui Dana CSR setiap tahun yaitu menyatuni Anak Yatim, dan juga membantu pembangunan Istana Kampar, serta pembangunan Masjid yang ada di wilayah desa Padang Mutung, Desa Kampar.

Termasuk yang terakhir kita dari pihak PT Tasma Puja membantu sedikit Agrowisata yang ada di Kampar, Sekarang kembali lagi dari pihak masyarakat menilainya seperti apa.

“Jadi Kedepannya mari kita duduk bareng, kami punya CSR, mau di buat seperti apa. Supaya tidak ada lagi beranggapan dari pihak PT Tasma Puja tidak mengeluarkan CSR untuk Masyarakat,”pungkasnya.

 





Pos terkait