Pekanbaru, SuaraLangitNews – Ketua ikatan pelajar mahasiswa kabupaten kepulauan Meranti (IPMK2M)-Pekanbaru ,firmansyah putra mendukung penuh Bupati Meranti Muhammad Adil dalam menyuarakan kondisi Kabupaten Kepulauan Meranti yang memprihatinkan.
Kepada awak media pada Kamis, (15/12/2022) ia mengatakan “apa yang di sampaikan bupati terkait kondisi Meranti memprihatinkan iya, permasalahan yang ada di kabupaten Meranti sangatlah kompleks sehingga harus di perhatikan dengan serius oleh pemerintah baik pusat dan daerah.”
“Apa yang di sampaikan Kementerian keuangan melalui dirjen perimbangan keuangan terkait DBH (dana bagi hasil) minyak bumi yang di produksi dengan perhitungan lifting dari produksi sesuai UU kemudian porsi presentase 15.5 % memang betul dan UU itu merupakan juga katanya hadiah dari reformasi yang orang tua kami dan tokoh masyarakat perjuangkan”
Ia menambahkan “hal ini timbul pertanyaan bagi kami dari mahasiswa apakah masih relevan UU itu dengan kondisi keadaan daerah terkhusus Kabupaten Kepulauan Meranti yang PAD nya rendah dengan tidak mengesampingkan asas pemerataan dan keadilan, Tentu bagi daerah kabupaten yang memiliki hasil migas seperti Meranti ingin sekali di tingkat kan agar Dana bagi hasil itu juga dapat menekan dan bisa menyelesaikan permasalahan di daerah kami”.
Nah ini tentu harus di konsolidasi kan terlebih dahulu secara nasional terkait keinginan persentase 15,5% tersebut di naikkan lebih besar lagi bagi daerah produksi sesuai dengan permintaan yang di sampaikan bupati Meranti” ucap Firmansyah
Terkait dengan statement bupati Meranti tentang mengangkat senjata, “nah ini merupakan pertanyaan yang di sampaikan dalam rakornas pada saat itu bersama dirjen Kemenkeu bagian perimbangan keuangan di Pekanbaru beberapa waktu lalu, menurut kami selaku mahasiswa yang berasal dari kabupaten kepulauan Meranti mungkin ini merupakan kekesalan bupati Meranti kepada Kemenkeu yang tidak sesuai dengan harapan nya. Tapi saya sebagai mahasiswa sekaligus menjadi bagian masyarakat Meranti, sampai saat ini saya tidak menjumpai adanya pembicaraan keinginan untuk mengangkat senjata termasuk ingin pindah ke negara Jiran (Malaysia) Sampai saat ini kami masih patuh terhadap UUD 1945 dan mengakui Pancasila sebagai ideologi negara hal itu bisa di buktikan dengan identitas kami yang menjadi warga negara Indonesia”.
Itu merupakan pertanyaan dan juga dugaan kami bentuk kekesalan. Terkait dampak yang di timbulkan pak bupati karena kita bernegara hukum kami patuh dan taat kepada aturan negara Republik Indonesia.
Ia juga menyampaikan “Murni atau tidaknya ini sebagai perjuangan masyarakat Meranti. Kalau di tangkap dari apa yang di sampaikan ini murni untuk kepentingan Meranti, apa lagi pada saat rakor itu bupati Meranti sempat menyinggung mengenai Meranti miskin ekstrem dan intruksi Presiden Jokowidodo untuk 0% menjelang 2024, artinya pak bupati sedang membantu presiden Indonesia mengejar target itu. Jika mendengar dari apa yang di sampaikan. Bagi kami sebagai pelajar dan mahasiswa Meranti ucapan itu harus di konfirmasi kebenaran dengan tindakan fakta di lapangan. program dan hasilnya yang di hadirkan betul-betul sesuai atau tidak dengan ucapan yang di sampaikan oleh Muhammad Adil selaku bupati Meranti, dan harapan kami pemerintah Meranti juga menyiapkan strategi lain selain berharap dari dana DBH untuk membangun Meranti, karena itu SDA tak bisa di perbaharui dan semakin lama akan semakin menipis, pembangunan Meranti harus mengarah kepada peningkatan SDM untuk bisa menciptakan peluang peluang ekonomi kreatif.”
“itu tugas pemerintah daerah yang utama kalau bicara perekonomian Meranti dan tentunya ini bisa di lakukan, asalkan mau menerima usulan dan bekerja sama dengan baik, Meranti punya banyak anak daerah yang memiliki beragam potensi, punya banyak SDA alam lainnya selain hanya migas namun potensi harus di olah dulu, harus di berdaya kan tak bisa hanya menerima dari yang sudah ada.
Firmansyah yang seorang Ketua IPMK2M juga melihat kepemimpinan Bupati Meranti, “kami melihat dari dari dua sisi, dari kepribadian kami melihat ada keberanian dengan resiko besar yang sedang di ambil pak bupati. Kemudian kepemimpinan itu di lihat juga dengan kebijakan yang di ambil. Bupati Meranti masih dalam masa kerjanya dan memiliki 2 tahun kedepan. Kebijakan yang telah lalu juga tak luput menjadi catatan bagi kami. ada kebijakan yang bagus namun juga ada juga kebijakan yang menjadi kontroversial dan di anggap tidak tepat. Kami menyikapi itu dengan mengawal . Sejauh ini mahasiswa terutama dari pengurus IPMK2M-Pekanbaru melakukan komunikasi dan diskusi mengenai pengelolaan keuangan daerah yang sesuai, kemudian juga berdiskusi dengan penyelanggaraan kegiatan atau Pemda langsung untuk memberi masukan dan menyumbang ide dan gagasan yang terbaik bagi kabupaten kepulauan Meranti kami yang tercinta”.
Ia juga berharap “saat ini kami masih menyusun untuk bisa berdiskusi dengan legislatif Meranti sebagai pengawas kebijakan Pemda, kami berharap ada ruang untuk kami berdiskusi tentang program-program yang sudah di sahkan dan masuk ke dalam anggaran belanja serta alokasi belanja daerah terhadap program yang telah di lakukan sudah tepat sasaran apa belum”.
Terakhir terkait DBH migas untuk menjadi perhatian serius pusat kepada daerah daerah produksi seperti Meranti yang memiliki masalah daerah yang kompleks, kita akan mengawal bersama, terakhir saya mendengar bupati Meranti di panggil menjumpai Sekjen Mendagri dan katanya Mendagri siap memfasilitasi untuk bupati menyampaikan pembicaraan DBH ini. Kalau iya kami berharap ada unsur-unsur lain yang bisa ikut terlibat, seperti tokoh masyarakat, akademisi dan lain sebagainya dan kami juga menegaskan
Kami mahasiswa berada pada poros media kritis konstruktif, kalau benar kami siap mendukung dan menjadi lembaga yang bekerja sama untuk membangun daerah tempat kelahiran kami kabupaten Meranti dan jika salah atau tidak sesuai dengan ucapan dari pemerintah kami yang mengkritisi dan tentu dengan langkah langkah yang akademisi pula” ujar firman***