Pekanbaru, SuaraLangitNews – Dengan adanya penganiayaan berat sesama polisi di SPN Polda Riau seperti yang beredar dimedia online, untuk menjaga nama baik dan demi meningkatkan disiplin anggota polri, HMI cabang pekanbaru mendukung Kapolda Riau untuk melakukan operasi disiplin kepada anggota Polri diwilayah kerja Polda Riau
Ditengah gempuran ujian ditubuh Polri saat ini HMI Cabang Pekanbaru sangat menyayangkan kasus yang terjadi di SPN Polda Riau, yang dimana pada hari selasa 20 Desember 2022 sekitar jam 19.30 WIB. tepatnya di SPN Polda Riau Jalan Raya Pekanbaru – Bangkinang Km.29 Desa Kualu Nenas Kec. Tambang Kab. Kampar Prov. Riau. terjadi penganiayaan sesama anggota polisi hingga berujung maut
Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tubuh polri yang silih berganti ujian menimpa
“Kami sangat khawatir dengan Polri belum satu ujian selesai datang lagi ujian lain, seperti kasus yang terjadi di SPN Polda Riau baru-baru ini, tetapi kami yakin Polda Riau yang dipimpin oleh bapak Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mampu menangani kasus ini dengan cepat”. Ungkap Wirandi Mustafa
Tim Gabungan yang dibentuk oleh Polda Riau adalah langkah yang tepat, mengingat tugas pokok polri berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2002 pasal 13: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Menegakkan hukum. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
“Meskipun dalam keadaan tersulit, Kami mengapresiasi Polri terkhusus wilayah kerja Daerah Riau, Pembentukan Tim Gabungan yang terdiri dari Polda, SPN, Ditreskrimum, dan Polres adalah sebuah langkah yang sangat tepat dalam kasus perkara yang dihadapi Polda Riau saat ini, agar penegakan hukum dan kepastian hukum benar-benar terimplementasikan dilembaga penegakan hukum itu sendiri”, imbuh Wirandi
*PELAKU*
NAMA : WIDO FERNANDO, S.H. PANGKAT/NRP : BRIPKA / 87020438
JABATAN : BAMIN GADIK SPN POLDA RIAU
ALAMAT : JL. ALAMANDA KEL. MAHARATU KEC. MARPOYAN DAMAI PEKANBARU RIAU
*KORBAN :*
RUSLAN, POLRI, AIPTU NRP 75110542 (47 THN) , JABATAN BANIT PROVOS SPN POLDA RIAU.
*SAKSI-SAKSI :*
1. SUPRIONO, LK, POLRI, IPDA,49 TH ASRAMA SPN POLDA RIAU.
2.ZULKIFLI, LK , POLRI, IPTU, 54 TH, JL. MUTUARA I KEC. TENAYAN RAYA, KOTA PEKANBARU.
3. BIMA SETIAWAN INFANTRI, LK , POLRI, 28 TH, JL. ALAMANDA RT 004 RW 002 DESA PENGHENTIANMARPOYAN KEC. MARPOYAN DAMAI, KOTA PEKANBARU.
*KRONOLOGIS KEJADIAN:*
Pada hari Selesa 20 Desember 2022 sekira 15.45 WIB AIPTU RUSLAN datang ke penjagaan untuk memanggil Pelaku BRIPKA WIDO untuk melaksanakan Apel Pembagian tugas Kurve, kemudian AIPTU RUSLAN menegur dan menyampaikan “kenapa tidak apel” dan BRIPKA WIDO menjawab “saya disuruh disini karena di suruh Padal IPDA PARDISON standby karena tidak ada yang jaga”.
kemudian AIPTU RUSLAN menyuruh push up BRIPKA WIDO dan BRIPKA WIDO menolak dan IPDA BENI yang berada di penjagaan lalu melerai dan mengatakan “kalau ada masalah di luar jangan di bawa ke dalam”. selanjutnya AIPTU RUSLAN dan IPDA BENI menuju ke lapangan hijau untuk apel dan BRIPKA WIDO ikut juga ke lapangan Hijau untuk apel, selanjutnya IPDA BENI memberitahu ke Padal Penjagaan IPDA PARDISON, lalu IPDA PARDISON memanggil BRIPKA WIDO agar memberikan senjata Revolver inventaris penjagaan dan menyuruh BRIPKA WIDO pulang, lalu BRIPKA WIDO menyerahkan senjata dan sebelum pulang berkata ke BRIPKA DELVI “Abang jangan disini, nanti jadi saksi”.
Selanjutnya BRIPKA WIDO pergi dan sekira Pukul 19.15 WIB Pelaku datang kembali ke SPN bersama dengan kedua orang tua dan adiknya BRIPTU BIMA dan BRIPKA WIDO menghadap Bapak WAKA SPN dan mengatakan bahwa dia (BRIPKA WIDO) berkelahi dengan AIPTU RUSLAN, Selanjutnya WAKA SPN mengatakan “Besok lah kita selesaikan karena hari ini kita sibuk besok persiapan pelantikan”.
Karena BRIPKA WIDO merasa tidak puas dengan jawaban Waka SPN Polda Riau, lalu BRIPKA WIDO menghadap KA SPN, kemudian setelah menghadap pelaku keluar tanpa pamit dari ruang KA SPN berlari menuju ke penjagaan dan bertemu AIPTU RUSLAN, kemudian sempat terjadi perkelahian dan AIPTU RUSLAN di tikam mengunakan sangkur dan mengenai dada kiri dan rusuk kiri yang menyebabkan AIPTU RUSLAN terjatuh dan BRIPKA WIDO belari ke arah gedung utama SPN selanjutnya berlari keluar menggunakan sepeda motor.***