Suaralangitnews.com – Kabar perilaku seks menyimpang melalui grup WhatsApp Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) heboh di Riau. Terlebih kabar itu menyinggung lingkungan sekolah.
Untuk isu grup WA LGBT di sekolah dasar, sudah dibantah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Kini, isu grup LGBT pelajar SMA juga dibantah Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol mengatakan, grup WA para anak SMA tidak ada menyinggung soal LGBT. Dia menilai, siswa SMA di Riau tidak separah kabar seks menyimpang tersebut.
“Ada grup gaya-gaya aja, tapi kalau separah itu (LGBT) tak ada di Riau ini. Saya yakin itu,” Ungkap Kamsol saat dihubungi Selasa (20/6/2023).
Kamsol mengaku sudah berkordinasi dengan semua pihak terkait kabar grup WA LGBT anak sekolah yang dihembuskan Kementerian PPPA itu. Dia memastikan tidak ada WhatsApp Grup di sekolah baik siswa SD maupun SMA.
“Mana tahu anak SD dengan LGBT. Kalau SMA mungkin, tetapi kalau di Riau tidak ada. Meski begitu kita tetap mengontrol aktivitas anak-anak sekolah,” Ucap Kamsol.
Menurut Kamsol, remaja usia anak SMA membutuhkan banyak perhatian. Karena itu, Kamsol telah meminta semua kepala sekolah, wali murid dan orangtua untuk bersama melakukan pengawasan.
“Baik di sekolah atau di luar sekolah diawasi, karena dalam usia rentan. Saya sudah bilang seluruh kepala sekolah, kuatkan hubungan antara wali murid dan wali kelas,” jelas Kamsol.
“Sampaikan kalau ada kegiatan di sekolah, kalau ada les kasih tahu. Prinsipnya anak setingkat SMA itu butuh perhatian,” Tambah Kamsol.
Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menemukan indikasi grup WhatsApp Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) pada sejumlah siswa sekolah dasar hingga SMA di Riau. Kabar itu menghebohkan warga Pekanbaru dan sekitarnya.
Namun, setelah ditelusuri Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru ternyata tidak ada isu LGBT yang merambah siswa-siswa SD. Grup WA LGBT ditemukan hanya pada murid SMA.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan kabar siswa SD terlibat dalam grup WA itu tidak benar. Menurut informasi yang didapat Jamal, ada kesalahan informasi yang didapat wartawan penulis pertama soal LGBT siswa SD itu.
“Pak Hendri pegawai PPPA Pemprov Riau menyampaikan ke saya, berita itu tidak benar. Saya tanya, dimana Pak Hendri menemukan kabar ini di Pekanbaru, biar saya turun ke lapangan kalau memang siswa SD. Pak Hendri bilang tidak ada (siswa SD), wartawan di awalnya salah kutip,” kata Jamal saat dihubungi wartawan Senin (19/6/2023).