Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Lakukan Kunjungan Skrining Hypothyroid Kongenital di Rumah Sakit M. Jamil Padang

Suaralangitnews.com – Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Popy Rahmadini, SKM, M. Si dan Tim bersama Direktur RSUD yang di wakili Kabag Adum dan Kabid Yanmed, melakukan kunjungan ke RSUP M Jamil Padang, Selasa, (27/03/2023)

Untuk memastikan program Nasional Pemeriksaan SHK ini berjalan dengan baik di Kabupaten Kampar.

Bacaan Lainnya


Dalam kunjungan tersebut Rombongan di sambut oleh Kabag Adum RSUP M Jamil dan PIC SHK RSUP M Jamil, mereka menyampaikan sangat mengapresiasi kunjungan tersebut walau Surat PKS sudah di tanda tangani oleh kedua belah pihak secara daring.

Karena dengan pertemuan tersebut dibicarakan secara teknis pelaksanaan pemeriksaan SHK nantinya di Kabupaten Kampar.

Kepala Dinas Kesehatan dr Zulhendra Das’at, M.H.Kes menyampaikan, menindaklanjuti ini Dinas Kesehatan Akan Segera Melatih Seluruh Bidan dan Fasyankes untuk teknik pengambilan darah tumit kaki bayi diwaktu terdekat dan akan melakukan pertemuan lintas fasyankes setelah lebaran.

“Pertengahan tahun 2022 Kementrian Kesehatan melakukan kegiatan pencanangan Skrining Hypothyroid Kongenital atau yang di sebut dengan SHK,” Ungkap Zulhendra

Pada saat pencanangan disampaikan oleh Bapak Mentri Kesehatan, kedepan pemeriksaan SHK atau pemeriksaan kekurangan hormon tiroid bawaan wajib dilakukan kepada semua bayi baru lahir,” Sambungnya.

Ini merupakan implementasi dari transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif mengingat sebagian besar kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak menunjukkan gejala, sehingga tidak disadari oleh orang tua. Gejala khas baru muncul seiring bertambahnya usia anak.

“Mulai hari ini, semua bayi yang lahir di Indonesia harus diperiksa SHK untuk menjaring apabila ada risiko kelainan dalam tumbuh kembang anak,” Jelasnya.

Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) adalah skrining/uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita.

Pada pelaksanaanya, Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal 2 minggu oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pemberi layanan Kesehatan Ibu dan Anak (baik FKTP maupun FKRTL), sebagai bagian dari pelayanan neonatal esensial,” Tutur Zulhendra

Darah diambil sebanyak 2-3 tetes dari tumit bayi kemudian diperiksa di laboratorium. Apabila hasilnya positif, bayi harus segera diobati sebelum usianya 1 bulan agar terhindar dari kecacatan, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif.

“Setetes darah tumit menyelamatkan hidup anak-anak bangsa, karena begitu kita tahu kadar tiroidnya rendah langsung kita obati, pengobatannya bisa berlangsung seumur hidup supaya mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal,” Bebernya

Zulhendra menambahkan, pencanangan yang dilakukan secara nasional ini, di Kabupaten Kampar dan Kabupaten lainnya baru mulai berjalan di tahun 2023, ditandai dengan adanya Perjanjian Kerja sama dengan RSUP M Jamil yang ditunjuk kementrian Kesehatan sebagai Labor Pengampu pemeriksaan SHK wilayah regional sumatera.

“Sebenar nya dari dulu pemeriksaan SHK sudah dilakukan tapi tidak pada semua bayi untuk itu Kementrian Kesehatan berpesan agar pemeriksaan HK kembali digencarkan, agar anak yang memiliki risiko HK dapat segera ditemukan dan ditangani,” Pungkas Zulhendra

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Poppy Ramhadini, SKM, M.Si menambahkan pemeriksaan SHK ini akan kami sosialisasian kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Masyarakat harus tahu dampak dari kondisi hipotiroid kongenital ini selain mempengaruhi pertumbuhan fisik, juga menyebabkan kondisi kekurangan kecerdasan atau retardasi mental, kondisi tersebut dapat dicegah atau diminimalisir jika cepat diketahui dan diterapi,” Ungkap poppy

Cara mengetahuinya dengan melakukan skrining hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi baru lahir walau tanpa gejala, Karena hipotiroid kongenital ini memang tidak bergejala pada bayi baru lahir karena itulah, SHK menjadi penting dan diharapkan setiap bayi baru lahir dapat dilakukan pemeriksaan ini,” Sambungnya

Kemudian, Ia juga menambahkan dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan di harapkan Masyarakat mau dan tidak menolak ketika bayinya dilakukan pemeriksaan SHK ini, Mari kita cegah keterbelakangan mental karena kekurangan hormon tiroid dengan Skrining Hipotiroid Kongenital pada bayi baru lahir untuk Sember Daya Manusia Berkualitas Kab Kampar kedepannya,”Tutupnya.





Pos terkait