Kuok, Suaralangitnews – Kecewa, itulah yang dialami oleh kepala Desa Bukit Melintang, Zulfikri. Kekecewaannya itu terlihat ketika agenda Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Kuok yang dilaksanakan di aula kantor Camat Kuok, Rabu (22/2/2023).
Meluapkan kekesalannya, Zulfikri memilih meninggalkan ruangan musrenbang dengan meminta izin kepada pimpinan rapat. Dalam rapat tersebut terlihat Pj Bupati Kampar yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar Zulia Dharma, Camat Kuok, Danramil, Kapolsek, Kepala Desa se-kecamatan Kuok dan puluhan aparat desa.
“Saya sengaja walk out dari ruang rapat Musrenbang. Kalau begini percuma mengikuti Musrenbangcam karena hanya sebagai formalitas saja, sedangkan usulan yang prioritas dan emergency yang sudah melalui Musrenbangcam tahun lalu awal 2022 yang sudah mengikuti seluruh prosedur dan bahkan sudah di desak ke berbagai pihak tapi kenyataannya tidak terealisasi,”kata Zulfikri.
Pria yang akrab disapa Epi tersebut menegaskan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan agar pembangunan jalan Hotmix Desa Bukit Melintang bisa terwujud.
Bahkan, dirinya pernah dijanjikan oleh Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Kampar, Rusdi Hanif untuk dibangun pada APBD murni 2023 dimasukkan dalam Pokir PUPR.
“Berbagai upaya sudah saya lakukan. Seingat saya, setelah satu bulan menjabat langsung saya jajaki menjumpai Rusdi Hanip (Sekretaris PUPR) dan bagian perencanaan. Alhamdulillah, saat itu tanggapan mereka positif dan Rusdi Hanip berjanji akan dimasukkan kedalam pokir Dinas PUPR,” katanya.
Saat itu, Pihak PUPR meminta pemerintah desa Bukit Melintang untuk membuat proposal ulang untuk dimasukkan langsung ke Dinas, maka setelah itu Kepala Bidang Jalan dan Jembatann PUPR Kampar Amga langsung survei lokasi.
“Sudah sering mengajukan usulan dan bahkan awal tahun 2022 sudah masuk dalam Musrenbangcam yang informasinya juga dihadiri oleh Sekretaris Dinas PUPR Rusdi Hanif dan juga di perjuangkan oleh H. Kasru Syam anggota DPRD Kampar, dalam hal ini kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada beliau,” ungkapnya.
Namun, janji hanya tinggal janji. Akan tetapi persoalan aspirasi masyarakat Desa Bukit Melintang tidak masuk dalam Daftar Plafon Anggaran (DPA) Dinas terkait.
“Disini, saya tidak menyalakan pihak manapun, saya keluar dari rapat Musrenbangcam karena kecewa dan sebagai tanggungjawab saya kepada masyarakat karena itu janji saya kepada masyarakat yang mana hal tersebut memang keinginan masyarakat bukit melintang menuntut perbaikan jalan hotmix,” sambung Epi.
Ia menjelaskan, jalan tersebut merupakan jalan utama atau poros atau tepatnya jalan raya yang terletak di pangkal desa yang menghubungkan desa bukit melintang dengan desa Kuok.
“Jika hujan, pada titik box culvert terjadi banjir yang menyebabkan seluruh aktifitas warga terhenti, baik itu dibidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Bahkan, pernah terjadi warga gagal pesta pernikahan lantaran banjir dan akses tentunya terputus,” tegasnya.
Disisi lain, Epi juga berusaha berkomunikasi langsung dengan Pj Bupati Kampar, Dr. Kamsol. Terkait hal ini, Pj Bupati menanggapi dengan Arif dan Epi mengaku dapat panggilan langsung melalui seluler nya
“Alhamdulillah, tentang usulan jalan Hotmix pak Bupati langsung manelpon saya menanggapi pesan WA yang saya kirim sebelumnya. Pak bupati langsung menanyakan keadaan jalan dan saya sampaikan dengan komplit (sering terjadi banjir yang mengakibatkan terputusnya aktivitas masyarakat). Alhamdulillah, dengan arif pak Bupati menanggapi dan menyuruh saya agar terus mengingatkan beliau,” tegasnya.
Permintaan atau usulan masyarakat Desa Bukit Melintang yang sudah lama diajukan namun tidak pernah terealisasi yaitu Perbaikan Jalan Hotmix Desa Bukit Melintang sepanjang 1 (satu) KM, /500 M (Desa Kuok) + 500 M (Desa Bukit Melintang) yang terletak di pangkal jalan utama Desa Bukit Melintang dengan total 1 (satu) KM. Dari informasi, untuk pembangunan jalan tersebut menghabiskan anggaran sekitar 2 Milyar lebih.
“Masyarakat Desa Bukit Melintang menuntut tetap ingin perbaikan jalan Hotmix Desa Bukit Melintang tetap terealisasi tahun 2023 ini,” tegas Epi.
Sementara itu, sebelum Musrenbang berlangsung, Anggota DPRD Kabupaten Kampar Fraksi NasDem H. Kasru Syam juga menyampaikan kekecewaannya sebab aspirasi masyarakat Desa Bukit Melintang tidak terealisasi pada tahun 2023 ini.
Padahal, Kasru ikut memperjuangkan perbaikan jalan tersebut saat Musrenbang tahun 2022 lalu. “Sebetulnya saya emosi, dikicuo kek nan toghang. Usulan itu bukan usulan saya, tapi usulan masyarakat. Karena banjir mereka tidak sekolah, mereka lebih suka seremonial daripada hal yang emergency ini. Hari ini saya ingin kepastiannya,”tegasnya.***