Jabatan Bupati Aceh tengah Telah Habis, Yang Tersisa Hanyalah Visi Misi Yang Jadi Wacana

Aceh Tengah, SuaraLangitNews Himpunan Mahasiswa Islam ( HmI Cabang Takengon) melalui bidang PTKP, Afdhalal Gifari menyampaikan bahwa Aceh Tengah masih sangat banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang belum tertuntaskan.

Oleh sebab itu, akan menjadi tugas besar untuk Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah kedepan dalam memimpin kabupaten ini kedepannya.

“Setelah masa kepemimpinan Bupati Aceh Tengah berakhir pada 27 Desember 2022, berdasarkan daftar kabupaten dan kota akhir masa jabatan 2022 yang di keluarkan oleh Ditjen Otd,” kata Afdhal

Kata afdhal kepada awak media pada Rabu, (28/12/2022). Saat ini berbagai problematika kebijakan terlihat pada sektor Ekonomi, sektor pendidikan, perpolitikan, Implementasi Syari’at Islam dan Infrastruktur yang tangguh dan informatif. Sebagaimana yang dirangkum dalam Visi-Misi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah periode 2017-2022 pada masa kampanye silam.

“Salah satunya kita melihat bahwa yang tercantum pada Visi-Misi seolah hanya goresan hitam yang hampir putih yang belum terealisasi, bahkan sebagian program yang dicanangkan soal perekonomian,syariat Islam dan lain sebagainya belum sepenuhnya terealisasi. Salah satu contohnya di bidang pendidikan, dimana hanya menghabiskan waktu dan tenaga saja dan sampai detik ini yang katanya di masa saya nanti maka akan di negrikan nya salah satu universitas di wilayah tengah itu namun sampai detik ini hanya argumen saja yang kami lihat ,” ungkap Afdhal

“Kami mengamati beberapa bukti fisik yang terlihat soal pembangunan infrastruktur yang tidak berjalan semestinya, salah satunya yakni pembangunan jalan di beberapa titik di daerah Takengon walau tidak semua daerah memiliki jalan yang bagus,serta beberapa infrastruktur lainnya,” tambahnya.

Tentunya, ini menjadi PR besar untuk PJ Bupati Aceh Tengah kedepan untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Aceh Tengah saat ini. Mungkin masa jabatan yang singkat itu merupakan masa yang sangat sedikit untuk menyelesaikan masalah yang sangat banyak di Aceh Tengah. Tetapi setidaknya ada tinta emas yang diukir oleh yang didapuk menjadi Pejabat orang nomor satu di Aceh Tengah salah satunya dengan di negrikan nya salah satu universitas kebangaan milik Aceh Tengah itu dan tidak adanya perusakan lingkungan atau alam (industri yang lebih banyak mudaratnya dari pada kebaikannya) di Aceh Tengah, karna aceh Tengah ini juga salah satu Kabupaten yang memiliki titik strategis yang menjadi salah satu paru paru dunia, dan sumber bagi daerah Aceh lainnya. Selain melihat titik strategis wilayah itu kita juga harus menyingkron kan kinerja dengan visi misi yang belum sempat terselesaikan yakni : TERWUJUDNYA MASYARAKAT DAMAI, SEHAT, CERDAS, RELIGIUS DAN BERMARTABAT MENUJU MASYARAKAT ACEH TENGAH ADIL DAN SEJAHTERA.

Berangkat dari masa jabatan yang singkat ini, tentunya PJ adalah orang yang mengerti persoalan dan mempunyai gebrakan-gebrakan baru agar bisa mengatasi masalah yang ada dalam kurun waktu yang singkat itu, oleh karena itu sangat di sayangkan yang menjadi PJ itu bukan dari putra daerah sendiri.

“Pj Bupati Aceh Tengah kedepannya adalah orang terpilih yang mampu memahami permasalahan dan kondisi identitas Aceh Tengah dan mampu mengatasi persoalan-persoalan itu karena Aceh Tengah merupakan salah satu daerah yang sangat strategis dan sangat potensial baik dalam sektor sumberdaya alam dan sumber daya manusia, maka dari itu Pj Bupati kedepannya memiliki PR besar untuk membawa Aceh Tengah ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya menginginkan Pj Bupati yang sudah di tunjuk oleh Kemendagri ini adalah orang yang faham dan mengerti di bidang pemerintahan dan independen dalam mengambil kebijakan tanpa mementingkan kepentingan-kepentingan dirinya dan juga kelompoknya.

“Semoga Pj Bupati Aceh tengah ini adalah orang yang betul-betul ikhlas dalam memajukan Aceh Tengah tanpa mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan kelompoknya karena hari ini demi kepentingan bersama kita harus bisa bersatu tidak ada lagi yang namanya kami dan kalian yang ada hanya ada satu kata kita, kita masih ada masyarakat pemuda pemudi Aceh Tengah,” Tutup Afdhalal Gifari.***





Pos terkait