Suaralangitnews.com – Menyikapi terhadap isu-isu tentang kebutuhan Masyarakat antara lain program pembangunan jalan dan jembatan. Kita melihat masih banyak masalah jalan dan jembatan yang mesti dibangun terutama di wilayah perkebunan masyarakat yang banyak rusak.
“Di beberapa wilayah yang terisolir yang berada jauh dari ibukota kabupaten Kampar, Kami Fraksi Golkar sepakat bahwasannya kabupaten Kampar bukan hanya Bangkinang saja, tapi ada Kampar Kiri Hulu dan juga ada Tapung Hulu sebagai penyangga kota Pekanbaru juga perlu kita sama-sama dukung,” demikian ungkap Amir Habib Pakpahan pada Paripurna DPRD, Selasa (25/11/2025).
Ia juga mengatakan untuk program rumah layak huni dan bedah rumah yang sangat dibutuhkan masyarakat tidak mampu, untuk pendataan masyarakat miskin ekstrim yang masih simpang siur datanya, oleh karena kami berharap program pemerintah daerah mesti terarah dengan data yang telah ada.
Selanjutnya Pemerintah Daerah perlu memperhatikan juga atas ketersediaan obat-obatan di setiap faskes di kabupaten Kampar.
Fraksi Golkar banyak mendengar keluhan – keluhan masyarakat yang sifatnya sangat prinsipal tentang ketersediaan obat di Puskesmas.
“Rumah layanan kesehatan ini tidak boleh hanya sebagai layanan formalitas yang buka pagi hari dan tutup menjelang siang hari, tapi tidak memberikan pelayanan yang penuh kepada masyarakat,” bebernya.
Kemudian terkait sarana dan prasarana pendidikan TK, SD dan SMP serta pondok pesantren di seluruh kabupaten Kampar, jangan sampai menunggu kejadian viral baru mengambil tindakan.
Fraksi Golkar meminta kepada pemerintah daerah agar juga menganggarkan sarana pakaian dan sepatu bagi siswa-siswi atau kebutuhan pakaian bagi siswa-siswi yang tidak mampu.
Pemerintah perlu juga menganggarkan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan Mahasiswa yang tidak mampu.
Sejak saya mengenyam kuliah di fakultas hukum universitas 2017 sampai detik hari ini pemerintah kabupaten Kampar belum pernah memberikan beasiswa kepada mahasiswa baik yang berprestasi ataupun yang miskin.
“Kita mengetahui bahwasanya semua mahasiswa di manapun dia sekolah memiliki hak untuk diberikan beasiswa, bilamana memang memenuhi kriteria,” ujar Amir Habib Pakpahan.
Kemudian menyikapi program bantuan makanan dari pemerintah daerah terhadap siswa, Fraksi Golkar meminta kepada pemerintah daerah agar memperhatikan kualitas dan kelayakan barang, karena masih ditemukan kualitas barang bantuan yang sangat buruk seperti pembagian bahan pokok sejenis telur dan sebagainya yang sudah lewat tanggal konsumsi yang baik.
Terkait dengan sekolah rakyat yang dilakukan permohonan penundaan pelaksanaannya oleh pemerintah daerah kabupaten keprihatinan atas simpang siur informasi.
Fraksi Golkar dalam hal ini meminta klarifikasi karena program tersebut bersentuhan langsung dengan amanat undang-undang 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang mewajibkan memberikan dukungan penuh kepada program strategis Nasional.
“Kita sama ketahui bahwasanya sanksi yang diberikan oleh undang-undang itu berupa tiga hal sanksi administratif pemberhentian sementara atau pemberhentian tetap kepada para kepala daerah yang tidak mensupport program strategis nasional presiden Republik Indonesia,” jelasnya.
Fraksi Golkar juga meminta kepada pemerintah daerah agar melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran Desa, terutama bidang pengentasan kemiskinan untuk mempercepat penurunan angka stunting di kabupaten Kampar.
Selanjutnya untuk anggaran belanja pembangunan Fraksi Golkar berpesan marilah kita bersama-sama memegang prinsip efisien dan efektif serta berkeadilan yang bertujuan untuk kemakmuran rakyat serta demi pemerataan pembangunan daerah yang amat sangat kita cintai ini
Selanjutnya menjadikan RAPBD kabupaten Kampar tahun 2026 dengan postur yang proporsional antara belanja publik dan belanja pegawai demi kesejahteraan rakyat.
“Berdasarkan rapat Fraksi Golkar DPRD menyetujui untuk melanjutkan pembahasan rancangan APBD kabupaten Kampar tahun anggaran 2026 yang telah diajukan oleh pemerintah daerah kabupaten kampar
untuk dibahas pada tingkat selanjutnya,” tutupnya.















