Tambang, Suaralangitnews – Kelapa UPTD Puskesmas Kecamatan Tambang Suryo Anom Saputro mengatakan Melalui awak media Rabu, (25/01/2023) Saat ini tidak ada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah kerjanya yang tidak terpantau dan tertangani. Sebab, setiap dokter yang bertugas di Puskesmas Tambang diberi tugas untuk memantau dan menangani orang sakit jiwa alias orang gila.
“Kita bertekad zero ODGJ yang tidak tertangani,”ujar Surya Anom Saputro.
Dia menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah menangani 47 orang ODGJ yang tersebar di setiap desa di Kecamatan Tambang. Mereka terus dipantau dan ditangani.
Baru-baru ini, kata Anom, pihaknya menemukan satu keluarga terindikasi ODGJ di Desa Kualu. Dan saat ini tim Puskesmas Tambang berupaya mencari solusi untuk menanganinya. Pihaknya, akan berkoordinasi dengan pihak desa dan dinas sosial,”tuturnya
Dia juga mengatakan,ODGJ itu ada yang gangguan jiwa berat ada pula sedang dan stabil. Mereka yang sakit jiwa parah akan dikirim ke rumah sakit jiwa. Sedangkan yang sedang dan relatif stabil cukup dipantau dan minum obat secara rutin.
“Semoga masyarakat tidak ada yang menyembunyikan atau memasung keluarganya yang ODGJ. Karena itu tidak dibenarkan. Lapor ke petugas kita, pasti akan ditangani,”tutup Anom.
Sementara itu, Dr Resti yang bertugas di Puskesmas Tambang dan untuk wilayah Desa Balam Jaya dan Tambang mengakui bahwa dirinya terus memantau keberadaan ODGJ di wilayah kerjanya. Dalam menjalankan tugas, dia bekerja sama dengan pemerintah desa dan dinas sosial.
Soal masih ada ODGJ yang terlihat berkeliaran, dr Resti mengatakan, kemungkinan itu orang sakit yang bukan berasal dari Tambang. Tapi orang gila dari luar atau bahkan dibuang ke Tambang.
Dokter Resti juga mengatakan, ODGJ tidak boleh dipasung karena hal itu dilarang pemerintah. “Meski dikurung dalam rumah, itu juga disebut dipasung,”kata Dr Resti.
Ditambahkanya, ODGJ sebaiknya berbaur saja dan terus dipantau. “Jika minum obat bisa stabil. Tapi jika kambuh dan menganggu dibawa ke rumah sakit,”tutupnya. ***