Cianjur, Suaralangitnews – Korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat keluhkan mekanisme pengambilan bantuan yang dinilai berbelit. Sementara distribusi bantuan langsung tidak kunjung sampai ke posko pengungsian mandiri di pelosok.
Salah seorang pengungsi Muhammad Nuralam mengatakan, sekitar 500 pengungsi di Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur masih kekurangan tenda hingga sembako. Akibatnya, sekitar 70 korban gempa harus mengungsi di kandang kambing.
Bantuan dari pemerintah pun hingga saat ini masih belum datang, padahal pengungsi sangat membutuhkan bantuan tenda agar pengungsi bisa beristirahat lebih layak. “Kami sudah menunggu lama, tapi tak kunjung datang. Kemungkinan terlewat, karena lokasi kami tidak bisa diakses mobil,” ujar dia, Jumat (25/11/2022).
Nuralam mengaku sudah pernah meminta bantuan ke posko utama yang disiapkan Pemkab. Namun, prosedur yang harus ditempuh dianggap berbelit-belit. “Jadi kalau ajukan bantuan harus ada keterangan dari pejabat setempat, termasuk dari pemerintah desa. Harus disertai juga dengan stempel desa. Belum lagi ketika menempuh proses itu sering dilempar sana sini. Ketika sudah selesai suratnya, bantuan yang kami butuhkan sudah tidak tersedia,” kata dia.
Dia berharap pemerintah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bantuan, terutama yang mengungsi di pelosok. “Kalau bisa tidak usah ribet prosedurnya, cukup menunjukkan data pengungsi dan fotonya. Kasihan kalau ribet, sementara stok pangan di posko terus menipis,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur Cecep Alamsyah mengatakan, prosedur teknis pengambilan bantuan di posko bertujuan untuk menertibkan pendistribusian bantuan. Dikhawatirkan jika tidak tertib, ada posko yang mendapatkan bantuan berulang sementara posko lain yang membutuhkan tidak mendapatkan bagian.
“Kami tidak menyusahkan untuk pemberian bantuan, tidak juga menjadi berbelit. Tapi ini langkah penertiban pendistribusian agar semua pengungsi mendapatkan bantuan. Karena kalau asal ambil, bisa jadi orang yang sama mendapatkan dua kali bantuan di waktu yang sama, sehingga yang lain tidak dapat,” kata dia.
Cecep mengatakan, jika pihaknya masih mengevaluasi dan terus memperbaiki pola distribusi dan pembagian bantuan. Rencananya rantai prosedur permintaan bantuan dipermudah. “Rantainya nanti akan diputus yang dianggap berbelit oleh warga. Tapi itu akan didiskusikan dengan BNPB. Supaya pendistribusian tetap aman dan terbagi secara merata,” ucapnya.***
Detik.com
