Kampar, Suaralangitnews – Bencana kebakaran lahan dan hutan yang muncul di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Kampar sudah terjadi berulang ulang sejak tahun 1997 yang berdampak pada kesehatan manusia, aktivitas pendidikan, perekonomian bahkan berpengaruh terhadap penerbangan pesawat di udara.
Berdasarkan surat edaran dari Gubernur Riau No. Kpts 191/II/2023 l, Kabupaten Kampar perlu penetapan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan tahun 2023, dan berdasarkan data dari BNPB pusat bahwa 99% bencana kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri.
Hadir dalam rakor penanganan dan penanggulangan karhutla, Kapolres Kampar diwakili Kasubag Op AKP Jurfredi, SH, Dandim 0313/KPR diwakili Kapten Devi Edwar dan Letda Inf. Sutrisno, Ketua Kejaksaan Negeri Bangkinang diwakili Yudha Sunarta Suir, SH. Kepala Dinas Terkait, Camat se Kabupaten Kampar, dan undangan lainnya.
Melalui rapat ini mari kita sama sama berkomitmen untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap bencana kebakaran lahan dan hutan dengan megutamakan pencegahan dari pada penanganan agar permasalah karhutla ini bisa kita atasi.
Demikian dikatakan Pj Bupati Kampar Dr. H.Kamsol,MM yang diwakili Kalaksa BPBD Kampar, Drs. Agustar, M.Si saat memimpin dan membuka secara langsung rapat koordinasi penanganan dan penanggulangan bencana kebakaran lahan dan hutan Kabupten Kamapr di ruang rapat lantai III Kantor Bupati Kampar, Senin (6/3/2023).
Disampaikan Agustar dalam rapat tersebut, Pemerintah Kabupaten Kampar dalam penanganan dan penanggulangan Bencana Kebakaran lahan dan hutan Kabupaten Kampar akan melakukan dan menetapkan satgas siaga darurat di tingkat Kabupaten, kecamatan sampai ke tingkat desa, hal ini kita lakukan agar mempermudah kita dalam berkoordinasi di mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai ke Kabupaten terkait informasi dan situasi di masing masing daerah.
Agustar juga berharap permasalahan karhutla di Kampar bisa kita atasi, mari kita untuk berkomitmen bersama, sosialisasikan dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat, agar selalu meningkatkan kesadaran, jaga kelestarian alam dengan tidak membakar lahan saat membuka lahan dan waspada terhadap resiko bencana karhutla.
Agustar Menambahkanvsaat ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG telah membuat Titik hotspot di setiap wilayah yang sudah memasuki musim panas, hal ini perlu kita waspadai dan kita siap siaga agar bencana karhutla tidak terjadi dan perlu kita cegah sejak dini.
Dalam rapat ini dilakukan diskusi terkait langkah dan upaya dalam penanganan dan penanggulangan karhutla di Kabupaten Kampar salah satunya membahas terhadap posko siap siaga bencana yang akan di dirikan di setiap kecamatan yang rawan akan kebakaran sehingga apabila terjadi karhutla, pihak kecamatan akan mudah untuk berkoordinasi ke Kabupaten dan cepat untuk di tangani oleh satgas yang sudah siap siaga akan bencana. (Bungpepen)