Suaralangitnews.com – BPBD Riau menurunkan tim untuk berkoordinasi dalam pencarian korban erupsi Gunung Marapi. Di sana, Tim BPBD Riau dan Tim Gabungan pencarian korban erupsi Gunung Marapi dihujani pasir dan abu.
“Ini kami di lokasi, kondisi saat ini erupsi masih berlangsung. Ada hujan pasir dan abu vulkanik, Gunung Marapi tertutup kabut,” ujar Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Provinsi Riau Rozita, Selasa (5/12/2023).
Rozita menjelaskan, sejumlah rumah warga di sekitaran lereng gunung dihujani pasir dan abu vulkanik. Dia juga sedang dalam perjalanan dari satu posko ke ke RS Dr Achmad Mochtar untuk menjenguk 2 warga Riau yang dirawat.
“Saya dalam perjalanan dari Posko Gunung Marapi ke RS untuk melihat 2 korban yang dirawat, saya dihujani abu vulkanik. Satu korban atas nama Arbi Muharman mau dioperasi, kondisinya belum begitu sadar,” kata Rozita.
BPBD memfasilitasi kepulangan korban ke Pekanbaru. Selain itu, korban selamat yang dirawat juga mendapat perhatian dari BPBD Riau.
“Kita juga memastikan korban yang selamat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai, termasuk memfasilitasi keluarga untuk pemulangan korban yang meninggal dunia,” ujarnya.
Rozita menyebutkan, sebagian korban selamat sudah pulang ke Pekanbaru. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka masih dirawat di RS Dr Achmad Mochtar.
“Korban yang mengalami luka-luka dirawat dulu di RS Dr Achmad Mochtar. Kalau yang tidak terluka sebagian pulang, kita fasilitasi bagi yang pulang ke Riau,” kata Rozita.
BPBD Riau juga mendukung logistik Basarnas yang turun sebagai dukungan dalam pencarian korban serta evakuasi dan mitigasi. Selain itu, tim berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Posko Utama atau Media Center Erupsi Gunung Marapi
“Untuk Tim Basarnas Riau telah menurunkan 16 personel untuk mendukung proses pencarian korban,” ucap Rozita.
Basarnas Pekanbaru membawa sejumlah rescue truck 1 unit, commob 1 unit, rescue car 1 unit, alkom atau navigasi 1 set, pal medis evakuasi 1 set, peralatan mountenaring 1 set, tandu basket, tandu spinal dan tandu lipat 3 buah, serta Alat Pelindung Diri (APD).
Rozita mengatakan ada dua warga Riau yang belum ditemukan atau terjebak di Gunung Marapi. Keduanya yaitu Ilham Nanda Bintang dan sama M Wilki Saputra.
“Kalau untuk totalnya ada 29 warga asal Riau yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, 2 di antaranya meninggal dunia dan 2 masih dalam pencarian” kata Rozita.
Rozita mengatakan dari 5 korban, 4 di antaranya mahasiswa dan 1 orang pekerja katering. Tiga orang masih dalam perawatan karena terluka akibat hujan abu vukanik Gunung Marapi.
“Tiga orang masih dirawat, yakni Aditya Sukirno Putra (21) mahasiswa UIR Pekanbaru, M Ridho Kurniawan pekerja katering serta M Arbi Muharman (22) mahasiswa Unri (Universitas Riau),” kata Rozita.
Rozita menjelaskan, untuk Aditya Sukirno Putra (21) warga Pekanbaru saat ini masih dirawat di RS Dr Achmad Mochtar perawatan bedah. Kondisi Aditya dengan mengalami luka bakar pada kaki sebelah kanan dan bokong serta pergelangan tangan kiri.
Lalu M Ridho Kurniawan alamat Pekanbaru masih perawatan Intensif di UGD RSUD Dr. Achmad Mochtar dengan kondisi kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan dan sementara pasang spalk. Lutut sebelah kiri luka bakar dan lecet dan terpasang verband, tangan sebelah kanan luka bakar.
Muhammad Arbi Muharman warga Pekanbaru mahasiswa jurusan Olahraga Semester 7, saat ini masih perawatan intensif di UGD RS Dr. Achmad Mochtar.
Kondisi Arbi Muharman mengakami sejumlah luka serius, yakni luka bakar di pinggang sebelah kanan, tangan sebelah kanan tidak bisa digerakkan dan pasang spalk, tangan sebelah kiri luka bakar, paha dan kaki sebelah kanan juga terdapat luka bakar, paha sampai kaki luka bakar dan luka gores dan kondisi korban masih syok.
“Sedangkan 2 warga Riau korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dunia yaitu Muhammad Adan mahasiswa UIR telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru. Lalu Nazatra Adzin Mufadhal juga mahasiswa UIR dan telah dibawa pulang keluarga ke Pekanbaru,” jelas Rozita. ***