Suaralangitnews.com – Pulau Bengkalis, sejak Indonesia merdeka sampai sekarang supply listriknya masih jauh dari cukup.
Masih menggunakan genset (solar) yang sangat tidak efisien dan biarpet.
Kabupaten Bengkalis, juga pernah sangat berperan dalam kontribusi APBN Tahun 1977 tercatat sebagai puncak produksi minyak nasional, sehingga Riau sebagai penghasil (namun bukan penikmat) utama minyak nasional mendapat julukan sebagai negeri “petro-dollar.”
Perjuangan Jon Erizal yang biasa Dipanggil JE, agar PLN menyambungkan aliran listrik ke Bengkalis melalui kabel laut sudah di sampaikan sejak JE menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019.
Meskipun PLN meresponnya terlambat, tetapi kami masyarakat Pulau Bengkalis tetap mengapreasiasi karena pada era manajemen PLN yang sekarang telah di setujui dan sedang dalam pelaksanaan Proses Pembangunan Kabel di bawah laut tersebut.
Di awali dengan menetapkan landing Point di Sungai Pakning (sisi pulau Sumatera) yang akan di bangun Gardu Induk. Juga landing Point di sisi Pulau Bengkalis di desa Pangkalan Batang yang lokasi nya berdampingan dengan PLTD eksisting.
Oleh karena itu, Jon Erizal yang di dampingi team PLN langsung meninjau lokasi – lokasi tersebut untuk memastikan bahwa proses telah di jalani sesuai rencana. Serta memberi semangat kepada team PLN agar sinergi antara PLN dan DPR RI (komisi 6) lebih maksimal manfaat untuk masyarakat.
Walaupun di malam gelap gulita team dan rombongan sampai di landing Point Sungai Pakning, berbekal cahaya penerangan dari Hp, Jon Erizal dan team PLN tetap melakukan on the spot di titik tersebut, serta mendiskusikan langkah – langkah selanjutnya. ***