BANGKINANG KOTA, Suaralangitnews – Dugaan aksi penganiayaan dan kekerasan terhadap para pendemo yang terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Jalan A Rahman Saleh, Kelurahan Bangkinang Kota, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Selasa (27/12/2022) sangat disayangkan.
Dari informasi yang dirangkum, massa aksi dalam orasi menyampaikan terkait adanya dugaan pencarian korupsi dana Covid-19 menggunakan tandatangan palsu oleh salah seorang oknum yang bertugas di Puskesmas Siak Hulu II.
Dalam orasinya juga menyinggung Polda Riau yang tidak memproses pelaporan dugaan pemalsuan tandatangan oknum tersebut.
Sampai-sampai, nama Pejabat Bupati Kampar Dr H Kamsol pun ikut dibawa-bawa dalam aksi yang disampaikan oleh para pendemo.
Menanggapi aksi dugaan penganiayaan dan kekerasan tersebut, Penjabat Bupati Kampar Dr H Kamsol punya cara tersendiri dalam menerima massa aksi dalam menyampaikan apsirasi dan tuntutan. Meskipun nama beliau dibawa-bawa, bahkan diminta hengkang dari Kampar.
Kamsol memang dikenal tipikal Pejabat yang selalu responsif dan tidak berpikiran negatif kepada siapapun, apalagi aspirasi yang disampaikan itu untuk kebaikan dan kemajuan Kampar.
Meskipun sudah beberapa kali aspirasi yang disampaikan baik melalui aksi demo, audiensi dan lain-lainnya. Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kepulauan Meranti ini tidak pernah sama sekali menggunakan cara yang tidak patut dilakukan. Apalagi sampai berujung terjadinya penganiayaan dan kekerasaan.
Dia selalu menggunakan cara bernegosiasi yang menjadi cara ampuh dalam merespon segala tuntutan para pendemo bahkan tidak sekedar itu. Dia langsung menghadapi massa dan mengajak berdiskusi.
Cara yang dilakukannya, tidak hanya saat bertugas di Kampar saja, dimana pun dia bertugas selalu dengan cara tersebut.
Seperti yang terjadi hari ini, ada aksi berujung dugaan penganiayaan dan kekerasan di Kantor Dinas Kesehatan Kampar.
Penjabat Bupati Kampar Dr H Kamsol saat dikonfirmasi, Selasa malam, mengatakan bahwa tadi sudah menerima langsung mereka yang melakukan aksi di Rumah Dinas.
“Alhamdulillah kita duduk bersama dengan kepala dingin dan menerima apa yang menjadi tuntutan mereka,” ujar Kamsol.
Kamsol menegaskan, semua persoalan itu harus diselesaikan dengan duduk bersama dan tidak perlu ada kontak fisik. Apalagi sampai berujung penganiyaan dan kekerasaan.
“Kontak fisik itu tidak menyelesaikan persoalan, yang ada kita rugi dan menjadi persoalan baru lagi. Semua ada cara dan proses nya. Apalagi kita ini sebagai pejabat, harus merangkul masyarakat,” sentil Kamsol.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini mengimbau kepada pejabat Kampar yang diberikan amanah dalam menghadapi persoalan dan dinamika ditengah-tengah masyarakat haruslah bijaksana dengan kepala dingin.
“Rangkul dan ajak diskusi masyarakat. Apalagi aksi demo, jangan sampai ada kontak fisik. Itu tidak baik, bukan cara menyelesaikan masalah. Kita selalu pejabat memberikan contoh dan tauladan bagi masyarakat,” imbau Kamsol.
Kamsol berharap, apa yang terjadi hari ini harus menjadi pelajaran bagi pejabat di Kampar.
“Saya tidak ingin hal seperti ini terjadi lagi. Jika kita tidak bersalah kenapa mesti takut, hadapi. Jika tidak terbukti, apa yang disampaikan, maka ada cara penyelesaiannya. Jangan ada penganiayaan dan kekerasaan lagi terhadap masyarakat yang menyampaikan aspirasi. Kita ini negara hukum, ada cara dan prosesnya dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi,” tegas Kamsol lagi.
Sementara itu, para pendemo yang melakukan aksi tersebut diterima langsung oleh Kamsol dengan didampingi dari pihak Kepolisian, Satpol PP.
kamsol berharap masalah yang terjadi dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak dengan duduk bersama.***