Suaralangitnews.com – Buntut dari mati mendadaknya ribuan ikan di sungai Kerumutan Kamis (4/5/23), lalu masih menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, bahkan cerita ini menjadi tranding topik di salah satu group WhatsApp yang di namai ” Suara Pelalawan”.
Group yang beranggotakan 400 kontak WA ini menyorot peristiwa matinya ribuan ikan tersebut, yang menjadikan masalah ini topik pembahasan, karena peristiwa serupa seperti nya tidak lah hal aneh , sebab setiap tahun ada saja peristiwa Ikan Mati ” berjamaah ” di sungai wilayah kabupaten Pelalawan.
Warga menyoroti mulai dari dianggap minimnya pengawasan oleh pemerintah dan dinas terkait, sampai kepada indikasi adanya dugaan limbah yang tumpah ke sungai Kerumutan oleh PT. MAS, yang memang beroperasi di sekitaran di temukannya ribuan kian mati.
Hal yang menarik, dalam diskusi group, juga menyorot kelemahan pengawasan oleh DLH Pelalawan sehingga warga meminta Kadis DLH untuk mundur dari jabatannya.
” Jika memang tak sanggup mas mundur aja, masih banyak yang antri, jika tak mampu bekerja dengan baik” demikian bunyi komentar salah seorang anggota Group Nolis Hadi , salah seorang tokoh pemuda di Pelalawan.
Meski demikian pihak DLH Pelalawan, pasca matinya ikan tersebut sudah mengirimkan staf nya Jumat ( 5/5/23) , mengambil sampel ikan dan air, untuk mengetahui apa.penyebab ikan mati tersebut.
” Kita mendapat laporan dan juga membaca di media adanya temuan ikan mati , berbekal kan info itu, pagi Jumat, kita lansung menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan pengecekan , juga untuk mengambil sampel air, untuk mengetahui penyebab kematian ikan ini” ujar Jhon Sro Kabid Pengelolaan Sampah, B3 dan Limbah.
Menurut Jhon Sro lagi, untuk sementara kita tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian ikan ini sebab tim baru turun ke lapangan untuk mencari bukti petunjuk dan mengambil sampel air dan ikan.
” Jika memang nanti ada petunjuk lain, tentu akan kita sampaikan kepada masyarakat. Terkait dengan temuan seperti ini, kita juga menyampaikan kepada masyarakat, jika memang ada temuan serupa di lapangan, silahkan melaporkan cepat ke pihak DLH Pelalawan atau pihak pemerintahan terdekat seperti kepala desa atau juga pihak kepolisian” tambahnya***