Pekanbaru, Suaralangitnews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sudah mengirim surat permohonan permintaan bantuan helikopter water bombing dan patroli ke pemerintah pusat, untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan di riau.
Selain helikopter water bombing dan patroli, Pemprov Riau juga mengajukan permohonan bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk membuat hujan buatan di Riau.
Namun hingga sampai saat ini permohonan tersebut belum dikabulkan oleh pemerintah pusat, meskipun secara administrasi seluruh dokumen sudah lengkap dan sudah dikirimkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Usulan bantuan ke pemerintah pusat ini adalah tindaklanjut dari upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla pasca penetapan status siaga darurat Karhutla di tingkat provinsi Riau.
“Surat permohonan dan dokumen pendukung lainnya sudah di kirimkan ke Jakarta. Sudah lengkap, mungkin sekarang sedang diproses di BNPB RI,” Tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal, Sabtu (11/3/2023).
“Kita maklum juga kesibukan teman – teman di BNPB RI, Karena ada banyak bencana alam yang terjadi beberapa waktu terakhir di Indonesia,” imbuhnya.
Edy mengatakan, sesuai rencana bantuan helikopter yang diusulkan ke BNPB dan KLHK sebanyak 10 unit. Nanti Helikopter tersebut sebagai dukungan operasi udara dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla Riau 2023.
“Kalau usulan kita 10 unit helikopter,” jelasnya
Edy merincikan dari 10 unit helikopter yang diusulkan tersebut terdiri dari 4 unit helikopter patroli dan 6 unit helikopter water bombing.
“Itu usulan kita, nanti berapa yang dikirim ke Riau itu tergantung situasi dan kondisi di lapangan, tidak mungkin 10 unit langsung dikirim ke Riau, kecuali kondisi darurat,” ujarnya.
Selain helikopter water bombing dan patroli, pihaknya juga mengusulkan pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke BNPB untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di Riau.
“Nanti BPNB koordinasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pelaksanaan TMC di Riau, tapi itu tergantung kondisi dilapangan, masalahnya sebelum pesawat dikirim akan ada kajian terlebih dahulu,” pungkasnya.
Usulan bantuan helikopter dan pesawat TMC tersebut dilakukan setelah Provinsi Riau resmi menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2023.
Seperti diketahui, status siaga darurat Karhutla berlaku terhitung mulai 13 Februari sampai 30 November 2023. Sesuai penetapan status siaga darurat Karhutla Riau berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor: Kpts.191/II/2023. (MCR)