Pelalawan – Wakil Ketua Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Pelalawan Riyan Ade Putra, S.IP. kecewa terkait pernyataan Kepala Resot Taman Nasional Tesso Nillo Killer Silaban.
Wakil Ketua KAHMI Kabupaten Pelalawan Riyan Ade Putra, S.IP. atau akrab disapa Ade Bayo mengatakan kecewa terhadap pernyataan Kepala Resot TNTN Killer Silaban, saat dijumpai awak media di Cafe Makan – Makan Sorek.
” Saya sangat kecewa terhadap pernyataan Kepala Resot TNTN yang mengatakan masyarakat harus berbagi dengan gajah liar dan saya menilai dari pernyataan ini adalah kegalauan dari Kepala Resot TNTN yang tidak mampu dalam penangan konflik gajah dan manusia” Tutur Wakil Ketua Kahmi Riayan Ade Putra,S.IP, kepada Suaralangitnews.com Selasa (07/03).
Lanjut Ade Bayo bahwa pernyataan yang disampaikan Kepala Resot TNTN merupakan alasan tidak masuk akal, dan juga sama juga mengatakan biarkan anak petani mati dan selamatkan anak gajah.
“Jika masyarakat disuruh untuk berbagi dengan gajah dan tidak boleh boleh menanam kelapa sawit dilahan milik masyarakat tentu hal ini merupakan pernyataan yang tidak masuk akal, juga Kelapa Resot sama dengan mengatakan biarkan anak petani mati dan pertahankan anak gajah” Tegasnya.
Harapan Wakil Ketua KAHMI ini terhadap Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Daerah, BBKSDA dan KLHK untuk memikirkan langkah strategis dalam penanganan konflik gajah antara manusia, jangan biarkan hal ini berlarut – larut.
“Harapan saya agar Pemrov, Pemda, BBKSDA dan juga KLHK untuk segera memikirkan langkah strategis dalam penanganan konflik antara gajah dan manusia, jangan biarkan masalah ini berlama-lama” Tutupnya.*** (End)