44 hari jelang piala dunia 2022: takhayul dalam jalan juara argentina

Salo, SuaraLangitNews – Cerita Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 bukan cuma soal aksi magis Maradona. Ada cerita-cerita takhayul yang mengiringi jalan juara Argentina.

Piala Dunia 2022 tinggal 44 hari lagi. Kisah unik Argentina di Piala Dunia 1986 menjadi salah satu yang menarik untuk dibahas jelang pesta sepak bola di Qatar pada 20 November hingga 18 Desember mendatang.

Andai ingin juara Piala Dunia 2022, kontestan pesta sepak bola di Qatar nanti jelas harus punya persiapan matang nan detail.

Pelatih Argentina di Piala Dunia 1986 Meksiko, Carlos Bilardo, bisa jadi inspirasi. Bilardo dikenal sangat detail dalam menyiapkan taktik untuk Diego Maradona dkk.

Selain rewel soal taktik, Bilardo juga dikenal dengan kisah-kisah takhayul selama Piala Dunia 1986.

Bilardo disebut merupakan alasan utama kenapa Argentina memiliki sejumlah ritual unik dalam perjalanan menuju tangga juara Piala Dunia 1986.

Salah satu takhayul yang dipercayai Bilardo adalah soal lagu di dalam bus. Mengutip La Nacion, ada tiga lagu yang selalu diputar dalam perjalanan Argentina menuju arena laga.

Lagu-lagu tersebut adalah “Gigante Chiquito” dari Sergio Denis, Total Eclipse of the Heart dari Bonnie Tyler, serta lagu tema film Rocky, Eye of the Tiger.

Ketika sopir bus mengendarai terlalu cepat, Bilardo akan memintanya untuk berjalan lebih pelan supaya pemain bisa mendengarkan lagu-lagu tadi.

Selain itu, Bilardo juga meminta polisi yang mengawal bus tim berjumlah dua dan selalu orang yang sama bernama Tobias dan Jesus.

Ritual ini disebut terus dilakukan Argentina sampai laga final Piala Dunia 1986 yang mereka menangi dengan skor 3-2.

Takhayul ala Bilardo tak cuma muncul jelang pertandingan. Argentina juga punya ritual unik di ruang ganti.

Sebelum bertanding, bek Argentina, Jose Luis Brown, selalu mengangkat telepon misterius.

Semuanya berawal dari kejadian jelang laga perdana Argentina di Piala Dunia 1986 kontra Korea Selatan. Telepon di ruang ganti Argentina tiba-tiba berbunyi dan diangkat oleh Jose Luis Brown.

Argentina menang 3-1 atas Korea Selatan dalam laga perdana usai adanya telepon misterius tadi.

Setelah itu, telepon di ruang ganti Argentina selalu berdering dan senantiasa diangkat oleh Jose Luis Brown. La Nacion menyebut figur penelepon gelap itu adalah staf Argentina sendiri.

Kisah takhayul seputar Carlos Bilardo belum berhenti. Dia disebut meminta pemain Argentina masuk lapangan dengan urutan tertentu.

Diego Maradona diminta selalu jadi yang pertama masuk lapangan, sementara Jose Burruchaga menjadi orang terakhir.

Akan sangat panjang membahas soal ritual-ritual unik Carlos Bilardo dan timnas Argentina sepanjang Piala Dunia 1986.

Ia diberitakan melarang anak asuhnya menyantap daging ayam. Tak cuma itu, Bilardo juga dikabarkan selalu membawa patung Bunda Maria saban bertanding.

“Ini soal kebiasaan. Tak ada hubungannya dengan takhayul atau hal semacam itu,” kata Carlos Bilardo di situs FIFA, ia membantah soal larangan makan ayam di timnas Argentina.

Percaya tidak percaya segala ritual unik Argentina itu mengiringi langkah mereka sampai ke tangga juara.

Argentina menjuarai Piala Dunia usai mengalahkan Jerman 3-2 di partai final.

Namun, namanya juga Bilardo, ia tak mau menyentuh trofi Piala Dunia dan mengalungkan medali juara di lehernya.

Soal ini, ia mengakuinya. Bilardo juga enggan berselebrasi karena sebal melihat timnya dua kali kebobolan gara-gara situasi tendangan penjuru.

“Itu selalu dilatih, dilatih, dan dilatih. jadi, kebobolan gol seperti itu tak bisa diterima,” kata Bilardo soal alasannya tak mau selebrasi usai final Piala Dunia 1986.

“Mereka mencetak gol via sundulan dari sepak pojok. Saya seperti mau mati,” tutur Bilardo menjelaskan kenapa ia ogah menyentuh trofi Piala Dunia selama proses perayaan juara. (R**)

Sumber: Kompas.com





Pos terkait