Suaralangitnews.com – 17 Agustus tepatnya hari merdeka rakyat Indonesia, apakah betul kita sudah merdeka?, merdeka terdidik, merdeka sosial sudahkah kesenjangan sosial itu di rasakan oleh Masyarakat.
Merefleksi pikiran kita tentang kemerdekaan tidak hanya sebatas terlepas dari belenggu penjajahan tapi kita memang lepas dari penjajahan bangsa asing lalu apakah rakyat sudah merasa aman? tentu saja sebagian aman atau sebagian merasa terjatuh.
Baik terjatuh secara pendidikan seperti buta aksara, atau terjajah sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan untuk hidup di batas kesejahteraan sosial.
Terjajah dalam kesenjangan sosial harus dientaskan agar Masyarakat mampu untuk meningkatkan sumber daya manusia yang akan menunjang peningkatan taraf hidup individu Masyarakat.
Karang taruna sebagai organisasi sosial dan kesejahteraan Masyarakat sudah bergerak untuk menjadi pelopor dalam pengentasan kesenjangan sosial.
Seperti kegiatan bakti sosial setiap jumat yang di pelopori oleh Ketua Harian karang Taruna Dumai, Viencent Moerghasini Yusuf bersama komunitas Gurupu yaitu pembagian semarak kepada Masyarakat yang membutuhkan.
“Terkhusus lagi kegiatan ini selalu kita laksanakan pada hari jumat, hari yang mulia, hari dimana Allah berikan hidayah kepada kita semua, semoga dengan adanya kegiatan ini juga menjadikan kita lebih dekat dan lebih taat kepada allah swt,”ungkapnya saat di Konfirmasi Awak Media, Sabtu (17/8/2024)
Sementara itu, Zulfan Arif ketua Karang Taruna Kota Dumai berharap untuk kedepannya kegiatan ini tetap dapat berlangsung, sehingga kegiatan ini nantinya juga dapat tersampaikan ke Masyarakat Kota Dumai yang sedang membutuhkan bantuan.
“Teruntuk rekan-rekan yang turut serta dalam kegiatan ini, mudah-mudahan bisa istiqamah kedepannya, dan bisa menjadi role model ataupun teladan bagi pemuda dan pemudi yang ada di Kota Dumai,”pungkasnya.
Untuk di ketahui bersama, Karang Taruna dan Komunitas Gurupu juga menjadi ambil bagian dalam acara konser puncak momen 17 Agustus yang dilaksanakan oleh Pemko Dumai di taman gelanggang.